"It feels like nobody ever knew me until you knew me.Feels like nobody ever loved me until you loved me.Feels like nobody ever touched me until you touched me.Baby nobody, nobody,until you.Baby it just took one hit of you now I'm addictedYou never know what's missingTill you get
everything you need,yeah"
Baby life was good to me.But you just made it better...arrgghh berjiwa sekejap untuk mencari mood sebelum masuk ke office tercinta. Setelah sekian lama, akhirnya aku kembali ke office yg 'agak' dirindui.
Setelah hampir 'seminggu' mencari ketengangan di kampung tercinta akhirnya terlepas jua semua lelah di dada. Balik ke kampung menatap wajah-wajah yang disayangi memang merupakan satu nikmat yang tak terhingga dan aku bersyukur di atasnya.
Mencari ketengan bersama kicauan burung dan ngomelan adik-adik memang suatu yang mendamaikan. Redup pohon getah, rimbunan durian dan ulasan rambutan amatlah mendamaikan jiwa. Jiwa yang damai tersentak dengan kehadiran beberapa ekor pacat yang mencari setitis rezeki darah di celah-celah dari kaki. Aku tersenyum sendirian memerhati betapa rakusnya darah aku dihirup.
Terkenang beberapa tahun, berbelas tahun yang lalu, di situ lah aku membersar bersama-sama unggas hutan, redup pepohon yang tak mungkin aku kecapi kembali. Zaman kanak2 yang jauh dari rakan-rakan namun dekat bersama jiwa alam semulajadi. Dekat bersama bunyi alam yang menghijau. Ketika kanak-kanak lain riang berlari berkejaran bersama taulan, aku sibuk berlari bersama hidupan hutan, sibuk mencari 'rakan' permainan walau aku tahu tak kan ku temui.
Tika mereka yang lain ceria bersama keluarga menonton cerita kegemaran, aku berteman kan buku-buku bercahayakan pelita. Bertemakan bunyi-bunyi cengkerik malam. Beralaunkan bunyi-bunyian yang tak pernah ku kenal empunya suara sehingga kini.
Aku bersyukur, atas kehidupan yang telah aku lalui sehingga lah aku begini pada hari ini. Aku gembira di atas pengalama yang aku lalui dan aku yakin tak semua orang berkesempatan seperti aku untuk hidup bertemankan alam hijau sepenuhnya.
Tika asyik melayan jiwa, bunyi-bunyi dan larian beberapa ekor 'kerbau pendek' (babi/khinzir) menyentak lamunan. Aku kembali tersenyum sendiri. Pada aku itu adalah pandangan biasa pada kehidupan malam di dalam kegelapan rimba. Terbukti DIA sangat adil pada makhluknya, sehina haiwan seperti itu juga masih mempunyai kasih sayang bersama anak-anak kecil. Si ibu mampu melayan kerenah anak-anak yg ligat berkejaran dan menyondol-nyondol tanah mencari makanan. hiba rasanya bila terkenangkan sifat makhluk sebangsaku yang kadang-kadang langsung tak punya nilai kasih sayang sesama makhluk.
Teringat aku pada kenangan lalu dikejar si ibu. Lintang pukang lari mencari pokok getah. Sepohon getah tu menjadi penyelamat tempat aku bertaut dr terus menjadi mangsa sondolan si ibu..Sepertinya kenangan itu tak akan luput dari ingatan.
Seperti aku tersedar dari lamunan yang telah berulang kali bermain di minda, telah berulang kali aku insafi..walau pahit tetap perlu ditelan,kerana aku manusia selagi itulah aku terus melakukan kesilapan yang sama.
To my younger sister angah, selamat menjalani latihan praktikal seadanya.
To my younger brother nazmi, rajin-rajin sket bac buku, kata nak jadi pegawai ATM
To my younger aizat, jangan merayap sangat.rajin-rajin mandi
To my younger sister kak yang, selamat menduduki percubaan UPSR esok.
To my younger sister ain, jangan dok kacau kak yang baca buku
To all..I LOVE YOU from the deep inside of my heart!!!
No Response to "From Gerik With Love"
Post a Comment